sistem koordinat
Tugas:
Makalah Matematika Untuk Kimia
KELOMPOK
1
1.DICKY SAPUTRA (F1C117009)
2MUHAMMAD HIKAM (F1C117021)
3.ANAS MAULANA (F1C117037)
4.MUHAMAD SYAHRUL RAMADHAN
ABDULLAH (F1C117053)
5.DIMAN (F1C117069)
.
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ SISTEM
KOORDINAT”.
Sholawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
para sahabat, serta orang-orang yang berada dijalan-Nya. Makalah ini dibuat dalam
rangka untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui Sistem
Koordinat lebih dalam lagi. Dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti matakuliah “Matematika untuk Kimia” . Ungkapanterimakasih kami
sedalam-dalamnya kami sampaikan keadaseluruh
orang orang yang terlibatdalampembuatanmakalahini yang
tidakdapatpenulissebutkansatupersatu
Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat
Kendari, 27
Februari 2018
Penyusun,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.........................................................................................i
KATA
PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................iii
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang.................................................................................................
1.2Tujuan
Instruksional Umum...........................................................................
1.3. Tujuan
Instruksional
Khusus.........................................................................
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Sistem Koordinat...............................................................................
2.2. Definisi Sistem
Koordinat...............................................................................
2.3. Jenis-jenis Sistem Koordinat..........................................................................
BAB.
III PENUTUP
3.1.Kesimpulan......................................................................................................
3.2.Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Penggunaanpetadalamkehidupansehariharisudahsangatlumrahdilakukanolehmasyarakat,
haltersebutdikarenakanpetasangatmemudahkankitauntukmenemukanlokasiataualamat
yang di kehendaki.Peta yang baikjuga dilengkapi garis lintang dan garis bujur. Dalam
Ilmu Matematika garis tersebut disebut sistem koordinat. Sepertihalnya ketika kita ingin mencari alamat suatu
tempat yang juga sangat berhubungan dengan denah atau peta. Agar kita menemukan
tempat tersebut dan tidak tersesat, maka dari itu sangat penting bagi
orang-orang pendidikan untuk mempelajari tentang sistem koordinat. Koordinat diambil untuk
menjadi bilangan
real dalam matematika dasar,
tetapi mungkin bilangan
kompleks atau elemen-elemen dari sistem yang
lebih abstrak seperti sebuah cincin komutatif.
Sistem koordinat
merupakan suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan, untuk
secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris
lain. Penggunaan sistem
koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam
masalah-masalah tentang angka dan sebaliknya.Pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam tentang
sitem koordinat untuk membantu mempermudah dalam memahami tentang sistem
koordinat .
1.2.
Tujuan Intriksional Umum
Setelah
mempelajari bab satu mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang.
1. Bagaimana
perkembangansejarah mengenai sistem koordiat?
2. Apakahpengertiandarisistem
koordinat?
3. Bagaimanakahpembagian
jenis-jenis sistem koordinat?
4. Bagaimana
cara menyelesaikan permasalahandalam
sistem koordinat?
1.3.
Tujuan Instruksi Khusus
Setelah
mempelajari bab satu mahasiswa dapat
1. Mengetahuimengnaiperkembangansistem
koordinat.
2. Memahami
pengertiandari sistem koordinat.
3. Mengetahuidanmemahami jenis-jenis dari
sistem koordinat.
4. Memahami rumus-rumus yang
digunakan dalam penyelesaian kasus-kasus sistemkoordinat.
BAB
II.
PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah Sistem Koordinat
Istilah
Kartesius digunakan untuk
mengenang ahli matematika sekaligus filsuf
dari PerancisDescartes,
yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar
dan geometri (Cartesius adalah latinisasi
untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik,
kalkulus, dan kartografi.
Ide
dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637
dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method,
ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbQu
yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie,
ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Dengan
kelahiran bidang koordinat, terjadilah revolusi besar dalam bidang matematika.
Dengan cerdasnya Descartes menyajikan bentuk-bentuk aljabar yang dilahirkan
oleh orang-orang Mesir dan Khawarizmi
ke dalam bentuk permasalah goemetri secara sistematik.
Descartes
mampu “mengahadirkan dan menjerat” pengetahuan matematika masa lampau kedalam
sistem koordinatnya. Kini Al-jabarnya orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir
tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang
lengkap dengan koordinatnya.
Pada
tahun 1649, Ratu Cristina
mengundang Descartes ke Stockholm
Swedia guna mengajarinya ilmu filsafat. Dalam pandangan hidupnya,
Descartes menolak untuk mempercayai segala sesuatu sampai dia bisa membangun
atau menemukan landasan untuk mempercayai hal itu sebagai sebuah kebenaran.
Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah “Cagito, ego Sum” (saya berfikir oleh karenanya saya ada). Pada
tahun 1650, Descartes meninggal dalam undangan Ratu Cristina di Swedia
tersebut.
Descartes menyelidiki suatu metode berfikir yang
umum yang akan memberikan perkalian pada pengetahuan dan menuju kebenaran dalam
ilmu-ilmu. Penyelidikan itu mengantarnya ke matemtika, yang ia simpulkan
sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya matematikanya
yang paling berpengaruhu adalah La
Geometrie, yang diterbitkan tahun 1637. Di dalamnya ia mencoba suatu
penggabungan dari geometri tua dan patut dimuliakan dengan AlJabar yang masih
bayi. Bersama dengan orang Prancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia
diberi pujian dengan gabungan tersebut
yang saat ini kita sebut geometri analitik atau geometri koordinat.
Sistem koordiant adalah suatu cara
yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang (R2)
atau ruang (R3). Beberapa
macam sistem koordinat yang kita kenal, antaralain sistem koordinat kartesius
(Rene Descrate 1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan
sistem koordinat bola. Pada bidan (R2)
letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat kartesius dan koordinat
polar. Sedangkan pada ruang (R3)
letak suatu titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat kartesius, koordinat
silinder dan koordinat bola.
Descartes mampu “mengahadirkan dan
menjerat” pengetahuan matematika masa lampau kedalam sistem koordinatnya. Kini
Al-jabarnya orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir tidak lagi sebagai bentuk
bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya. Dalamgeometri,
system koordinatadalahsuatu system yang menggunakansatuataulebihbilangan,
atauuntukmenentukansecaraunikposisisuatutitikatauunsurgeometris lain pada
manifold sepertiruangeuklides.
2.3. Jenis – JenisSistemKoordinat
2.3.1. SistemKoordinatCartesius
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa letak suatu titik dalam bidang
dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub. Masing-masing sistem
koordinat dalam bidang dijabarkan sebagai berikut:
1) Sistem Koordinat Cartesius
Gambar 1
Berdasarkan
Gambar 1 di atas, terdapat 4 bidang
simetris yang dibatasi oleh sumbu-sumbu koordinat X dan Y, masing-masing bidang
yang dibatasi oleh bidang dinamakan kwadran, sehingga terdapat 4 kwadran, yaitu
kuadran I (x>0, y>0), kwadran II (x<0, y>0), kwadran III (x<0,
y<0), dan kwadran IV (x>0, y<0). Misalkan P(x,y) sebarang titik pada
bidang XOY, maka titik tersebut posisinya dapat dikwadran I, atau II, atau III,
atau kwadran IV tergantung besaran x dan y. Jika letak titik P(x,y), maka x
disebut absis, y disebut ordinat dan
P(x,y) disebut koordinat.
Perhatikan gambar berikutini.
Misal P(x1,y1) dan terletak di
kwadran I haliniberarti x1>0 dan y1>0
Gambar
2
Berdasarkan
gambar 2 di atas, tampaksuatusegitigayaitu
yang salahsatusudutnyasiku-sikudititik M. Menurut
teorema Pythagoras
OP2 = OM2 + MP2
= (x1-0)2 + (y1-0)2
= x12 + y12
=
atauditulisdengannotasi
Rumus di
atas dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik O(0,0) dengan
titik P(x
,y
)
Selanjutnya
perhatikan gambar berikut.
Gambar 3
Gambar 3 di atas menunjukkan
segitiga PQR yang masing-masing titik sudutnya yaitu
terletak pada
kuadran II,
terletak pada
kuadran IV,
terletak pada
kuadran III dan jarak masing-masing titik dinyatakan oleh:
1.
2.
3.
2.3.2. Sistem Kooedinat Bidang Polar
Sistem koordinat Cartesius, menyatakan bahwa letak titik
pada bidang dinyatakan dengan pasangan
, dengan x dan y masing-masing menyatakan
jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbu-x. Pada sistem koordinat
kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan pasangan
bilangan real
, dengan r
menyatakan jarak titik P ke titik O (disebut kutub)
sedangkan q
adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik O melewati titik P
dengan sumbu-x positif (disebut sumbu kutub)
|
Gambar 4
|
3
|
|
|
(a)
|
3
|
|
|
(b)
|
|
|
|
3
|
O
|
3
|
Gambar
5
|
Kutub mempunyai koordinat
dengan q sebarang bilangan.
Hubungan Antara Sistem
Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub
Suatu titik P berkoordinat
dalam sistem
koordinat Cartesius dan
dalam sistem
koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, emikian pula sumbu
kutub dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka kedudukan titik dapat
digambarkan sebagai berikut:
|
r
|
|
|
|
|
|
|
(1.1)
atau:
(1.2)
Bilangankompleksdapatdivisualisasikansebagaititikatau
vector posisipada system koordinatduadimensi yang dinamakanbidangkompleksatauDiagram Argan.
Koordinatkartesiusbilangankompleksadalahbagianbilangan
rill xdanbagianimajiner y,sedangkankoordinatsirkulernyaadalahr = |z|
yang diaebut modulus, danϕ = arg(z),yang
disebutjuga argument kompleksdariz (format
inidisebut format mod-arg). Dikombinasikandenganrumuseulersehinggadiperoleh :
Z = x + iy
= r(cosϕ + I sin ϕ) = reiΦ
Kadang – kadangnotasi, r cisϕ dapatjugaditemui.
Perlu di perhatikanbahwa argument kompleksadalahunik
modulo, 2ᴨ.Jadi, jikaterdapatduanilai argument kompleks yang
berbedasebanyakkelipatanbilanganbulatdari 2ᴨ.Kedua argument
komplekstersebutadalahsama (ekuivalen).
Denganmenggunakanidentitastrigonometridasar,
dapatdiperoleh:
r1eiϕ1
.r2eiϕ2 =r1r2ei(ϕ1+ϕ2)
dan
ei(ϕ1+ϕ2)
|
=
|
penjumlahanduabilangankomplekssamasepertidenganpenjumlahan
vector daridua vector danperkaliandenganbilangankomleksdapat di
visulisasikansebagairotasidanpemanjangansecarabersamaan. Perkaliandengan i
adalahrotasi 90 derajatberlawanandenganarahjarum jam (ᴨ/2rad).Secarageometris,
persamaan i2 = -1 adalahdua kali rotasi 90 derajat yang
samadenganrotasi 180 derajat (ᴨ rad).
BABA III.
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkanhasildaripembahasanmakadapatdisimpulkanbahwa:
1. Sejarah system koordinatbahwa geometri berasal dari Mesir. Matematikawan Rane Discartes, yang
lahir di sebuah Desa La Haye
Prancis 1596, adalah orang yang memiliki ketertarikan pada bidang geometri ini.
Descrates telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai
bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut
terletak pada dua garis saling tegak lurus satu dengan lainnya dan berpotongan
di sebuah titik dinamakan Origin
(0,0), biasanya disimbolkan dengan huruf kapital O (0,0).Bidang itu dinamakan
bidang koordiant atau lebih dikenal dengan bidang CARTESIUS.
2.
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk
menentukan letak suatu titik pada bidang (R2) atau ruang (R3). Beberapa macam sistem
koordinat yang kita kenal, antaralain sistem koordinat kartesius (Rene Descrate
1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem
koordinat bola.
3.
Bahwaterdapatbeberapajenis
system koordinatdiantaranya : Sistem Koordinat Kartesius, Sistem Koordinat Polar, BidangKompleks.
3.2. Saran
Penulissadarbahwadalampenulisanmakalahinimasihbanyakkekurangan,olehkarenaitu penulis mengharapkan kritikdan saran yang membangun dari
pembaca agar penulisan makalah kedepannya jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
KELOMPOK
1
1.DICKY SAPUTRA (F1C117009)
2MUHAMMAD HIKAM (F1C117021)
3.ANAS MAULANA (F1C117037)
4.MUHAMAD SYAHRUL RAMADHAN
ABDULLAH (F1C117053)
5.DIMAN (F1C117069)
.
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ SISTEM
KOORDINAT”.
Sholawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
para sahabat, serta orang-orang yang berada dijalan-Nya. Makalah ini dibuat dalam
rangka untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui Sistem
Koordinat lebih dalam lagi. Dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti matakuliah “Matematika untuk Kimia” . Ungkapanterimakasih kami
sedalam-dalamnya kami sampaikan keadaseluruh
orang orang yang terlibatdalampembuatanmakalahini yang
tidakdapatpenulissebutkansatupersatu
Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat
Kendari, 27
Februari 2018
Penyusun,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.........................................................................................i
KATA
PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................iii
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang.................................................................................................
1.2Tujuan
Instruksional Umum...........................................................................
1.3. Tujuan
Instruksional
Khusus.........................................................................
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Sistem Koordinat...............................................................................
2.2. Definisi Sistem
Koordinat...............................................................................
2.3. Jenis-jenis Sistem Koordinat..........................................................................
BAB.
III PENUTUP
3.1.Kesimpulan......................................................................................................
3.2.Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Penggunaanpetadalamkehidupansehariharisudahsangatlumrahdilakukanolehmasyarakat,
haltersebutdikarenakanpetasangatmemudahkankitauntukmenemukanlokasiataualamat
yang di kehendaki.Peta yang baikjuga dilengkapi garis lintang dan garis bujur. Dalam
Ilmu Matematika garis tersebut disebut sistem koordinat. Sepertihalnya ketika kita ingin mencari alamat suatu
tempat yang juga sangat berhubungan dengan denah atau peta. Agar kita menemukan
tempat tersebut dan tidak tersesat, maka dari itu sangat penting bagi
orang-orang pendidikan untuk mempelajari tentang sistem koordinat. Koordinat diambil untuk
menjadi bilangan
real dalam matematika dasar,
tetapi mungkin bilangan
kompleks atau elemen-elemen dari sistem yang
lebih abstrak seperti sebuah cincin komutatif.
Sistem koordinat
merupakan suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan, untuk
secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris
lain. Penggunaan sistem
koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam
masalah-masalah tentang angka dan sebaliknya.Pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam tentang
sitem koordinat untuk membantu mempermudah dalam memahami tentang sistem
koordinat .
1.2.
Tujuan Intriksional Umum
Setelah
mempelajari bab satu mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang.
1. Bagaimana
perkembangansejarah mengenai sistem koordiat?
2. Apakahpengertiandarisistem
koordinat?
3. Bagaimanakahpembagian
jenis-jenis sistem koordinat?
4. Bagaimana
cara menyelesaikan permasalahandalam
sistem koordinat?
1.3.
Tujuan Instruksi Khusus
Setelah
mempelajari bab satu mahasiswa dapat
1. Mengetahuimengnaiperkembangansistem
koordinat.
2. Memahami
pengertiandari sistem koordinat.
3. Mengetahuidanmemahami jenis-jenis dari
sistem koordinat.
4. Memahami rumus-rumus yang
digunakan dalam penyelesaian kasus-kasus sistemkoordinat.
BAB
II.
PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah Sistem Koordinat
Istilah
Kartesius digunakan untuk
mengenang ahli matematika sekaligus filsuf
dari PerancisDescartes,
yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar
dan geometri (Cartesius adalah latinisasi
untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik,
kalkulus, dan kartografi.
Ide
dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637
dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method,
ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbQu
yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie,
ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Dengan
kelahiran bidang koordinat, terjadilah revolusi besar dalam bidang matematika.
Dengan cerdasnya Descartes menyajikan bentuk-bentuk aljabar yang dilahirkan
oleh orang-orang Mesir dan Khawarizmi
ke dalam bentuk permasalah goemetri secara sistematik.
Descartes
mampu “mengahadirkan dan menjerat” pengetahuan matematika masa lampau kedalam
sistem koordinatnya. Kini Al-jabarnya orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir
tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang
lengkap dengan koordinatnya.
Pada
tahun 1649, Ratu Cristina
mengundang Descartes ke Stockholm
Swedia guna mengajarinya ilmu filsafat. Dalam pandangan hidupnya,
Descartes menolak untuk mempercayai segala sesuatu sampai dia bisa membangun
atau menemukan landasan untuk mempercayai hal itu sebagai sebuah kebenaran.
Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah “Cagito, ego Sum” (saya berfikir oleh karenanya saya ada). Pada
tahun 1650, Descartes meninggal dalam undangan Ratu Cristina di Swedia
tersebut.
Descartes menyelidiki suatu metode berfikir yang
umum yang akan memberikan perkalian pada pengetahuan dan menuju kebenaran dalam
ilmu-ilmu. Penyelidikan itu mengantarnya ke matemtika, yang ia simpulkan
sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya matematikanya
yang paling berpengaruhu adalah La
Geometrie, yang diterbitkan tahun 1637. Di dalamnya ia mencoba suatu
penggabungan dari geometri tua dan patut dimuliakan dengan AlJabar yang masih
bayi. Bersama dengan orang Prancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia
diberi pujian dengan gabungan tersebut
yang saat ini kita sebut geometri analitik atau geometri koordinat.
Sistem koordiant adalah suatu cara
yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang (R2)
atau ruang (R3). Beberapa
macam sistem koordinat yang kita kenal, antaralain sistem koordinat kartesius
(Rene Descrate 1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan
sistem koordinat bola. Pada bidan (R2)
letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat kartesius dan koordinat
polar. Sedangkan pada ruang (R3)
letak suatu titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat kartesius, koordinat
silinder dan koordinat bola.
Descartes mampu “mengahadirkan dan
menjerat” pengetahuan matematika masa lampau kedalam sistem koordinatnya. Kini
Al-jabarnya orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir tidak lagi sebagai bentuk
bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya. Dalamgeometri,
system koordinatadalahsuatu system yang menggunakansatuataulebihbilangan,
atauuntukmenentukansecaraunikposisisuatutitikatauunsurgeometris lain pada
manifold sepertiruangeuklides.
2.3. Jenis – JenisSistemKoordinat
2.3.1. SistemKoordinatCartesius
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa letak suatu titik dalam bidang
dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub. Masing-masing sistem
koordinat dalam bidang dijabarkan sebagai berikut:
1) Sistem Koordinat Cartesius
Gambar 1
Berdasarkan
Gambar 1 di atas, terdapat 4 bidang
simetris yang dibatasi oleh sumbu-sumbu koordinat X dan Y, masing-masing bidang
yang dibatasi oleh bidang dinamakan kwadran, sehingga terdapat 4 kwadran, yaitu
kuadran I (x>0, y>0), kwadran II (x<0, y>0), kwadran III (x<0,
y<0), dan kwadran IV (x>0, y<0). Misalkan P(x,y) sebarang titik pada
bidang XOY, maka titik tersebut posisinya dapat dikwadran I, atau II, atau III,
atau kwadran IV tergantung besaran x dan y. Jika letak titik P(x,y), maka x
disebut absis, y disebut ordinat dan
P(x,y) disebut koordinat.
Perhatikan gambar berikutini.
Misal P(x1,y1) dan terletak di
kwadran I haliniberarti x1>0 dan y1>0
Gambar
2
Berdasarkan
gambar 2 di atas, tampaksuatusegitigayaitu
yang salahsatusudutnyasiku-sikudititik M. Menurut
teorema Pythagoras
OP2 = OM2 + MP2
= (x1-0)2 + (y1-0)2
= x12 + y12
=
atauditulisdengannotasi
Rumus di
atas dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik O(0,0) dengan
titik P(x
,y
)
Selanjutnya
perhatikan gambar berikut.
Gambar 3
Gambar 3 di atas menunjukkan
segitiga PQR yang masing-masing titik sudutnya yaitu
terletak pada
kuadran II,
terletak pada
kuadran IV,
terletak pada
kuadran III dan jarak masing-masing titik dinyatakan oleh:
1.
2.
3.
2.3.2. Sistem Kooedinat Bidang Polar
Sistem koordinat Cartesius, menyatakan bahwa letak titik
pada bidang dinyatakan dengan pasangan
, dengan x dan y masing-masing menyatakan
jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbu-x. Pada sistem koordinat
kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan pasangan
bilangan real
, dengan r
menyatakan jarak titik P ke titik O (disebut kutub)
sedangkan q
adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik O melewati titik P
dengan sumbu-x positif (disebut sumbu kutub)
|
Gambar 4
|
3
|
|
|
(a)
|
3
|
|
|
(b)
|
|
|
|
3
|
O
|
3
|
Gambar
5
|
Kutub mempunyai koordinat
dengan q sebarang bilangan.
Hubungan Antara Sistem
Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub
Suatu titik P berkoordinat
dalam sistem
koordinat Cartesius dan
dalam sistem
koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, emikian pula sumbu
kutub dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka kedudukan titik dapat
digambarkan sebagai berikut:
|
r
|
|
|
|
|
|
|
(1.1)
atau:
(1.2)
Bilangankompleksdapatdivisualisasikansebagaititikatau
vector posisipada system koordinatduadimensi yang dinamakanbidangkompleksatauDiagram Argan.
Koordinatkartesiusbilangankompleksadalahbagianbilangan
rill xdanbagianimajiner y,sedangkankoordinatsirkulernyaadalahr = |z|
yang diaebut modulus, danϕ = arg(z),yang
disebutjuga argument kompleksdariz (format
inidisebut format mod-arg). Dikombinasikandenganrumuseulersehinggadiperoleh :
Z = x + iy
= r(cosϕ + I sin ϕ) = reiΦ
Kadang – kadangnotasi, r cisϕ dapatjugaditemui.
Perlu di perhatikanbahwa argument kompleksadalahunik
modulo, 2ᴨ.Jadi, jikaterdapatduanilai argument kompleks yang
berbedasebanyakkelipatanbilanganbulatdari 2ᴨ.Kedua argument
komplekstersebutadalahsama (ekuivalen).
Denganmenggunakanidentitastrigonometridasar,
dapatdiperoleh:
r1eiϕ1
.r2eiϕ2 =r1r2ei(ϕ1+ϕ2)
dan
ei(ϕ1+ϕ2)
|
=
|
penjumlahanduabilangankomplekssamasepertidenganpenjumlahan
vector daridua vector danperkaliandenganbilangankomleksdapat di
visulisasikansebagairotasidanpemanjangansecarabersamaan. Perkaliandengan i
adalahrotasi 90 derajatberlawanandenganarahjarum jam (ᴨ/2rad).Secarageometris,
persamaan i2 = -1 adalahdua kali rotasi 90 derajat yang
samadenganrotasi 180 derajat (ᴨ rad).
BABA III.
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkanhasildaripembahasanmakadapatdisimpulkanbahwa:
1. Sejarah system koordinatbahwa geometri berasal dari Mesir. Matematikawan Rane Discartes, yang
lahir di sebuah Desa La Haye
Prancis 1596, adalah orang yang memiliki ketertarikan pada bidang geometri ini.
Descrates telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai
bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut
terletak pada dua garis saling tegak lurus satu dengan lainnya dan berpotongan
di sebuah titik dinamakan Origin
(0,0), biasanya disimbolkan dengan huruf kapital O (0,0).Bidang itu dinamakan
bidang koordiant atau lebih dikenal dengan bidang CARTESIUS.
2.
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk
menentukan letak suatu titik pada bidang (R2) atau ruang (R3). Beberapa macam sistem
koordinat yang kita kenal, antaralain sistem koordinat kartesius (Rene Descrate
1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem
koordinat bola.
3.
Bahwaterdapatbeberapajenis
system koordinatdiantaranya : Sistem Koordinat Kartesius, Sistem Koordinat Polar, BidangKompleks.
3.2. Saran
Penulissadarbahwadalampenulisanmakalahinimasihbanyakkekurangan,olehkarenaitu penulis mengharapkan kritikdan saran yang membangun dari
pembaca agar penulisan makalah kedepannya jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar